Mengenal 4 Musim Di Iklim Sedang

Halo semua, sebagaimana yang kita tahu jika Bumi diketahui memiliki 4 musim yang terjadi di daerah yang beriklim sedang. Berbeda dengan daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia yang hanya memiliki 2 musim saja. 



Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh revolusi Bumi terhadap Matahari. Adapun posisi Bumi yang miring hingga 23,5^ yang menyebabkan belahan Bumi selatan lebih banyak mendapatkan sinar Matahari dibandingkan belahan Bumi utara.

Tanpa basa basi lagi, kami akan menjelaskan 4 musim tersebut. Apa sajakah itu?

1. Musim Panas

Musim panas terjadi ketika matahari berhadapan langsung dengan Bumi sehingga daerah tersebut mendapatkan sinar Matahari paling banyak dari belahan Bumi lainnya. Di belahan Bumi utara, musim panas terjadi pada 22 Juni sampai 22 September, sedangkan daerah belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.

2. Musim Gugur

Musim gugur terjadi saat Matahari berhadapan dengan daerah khatulistiwa. Hal ini memungkinkan daerah di belahan utara mengalami musim gugur yang terjadi pada 23 September sampai 21 Desember. 

3. Musim Dingin

Musim dingin merupakan kebalikan dari musim panas dimana ini terjadi ketika matahari berhadapan langsung dengan belahan Bumi lainnya sehingga daerah tersebut tidak mendapatkan sinar Matahari yang banyak dari pada belahan Bumi lainnya. Di belahan Bumi utara mengalami musim dingin sedangkan di belahan Bumi selatan musim panas yang terjadi pada 22 Desember sampai 21 Maret.

4. Musim Semi

Pada musim semi ini Matahari kembali lagi menghadap khatulistiwa. Di belahan Bumi utara, ini terjadi pada tanggal 22 Maret sampai 21 Juni. Sedangkan disaat yang sama di belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.

Penutup

Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan terima kasih.

https://www.sridianti.com/geografi/mengapa-ada-4-musim-di-dunia.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalamanku Kuliah Di STT Terpadu Nurul Fikri

Mengenal Timor Leste, Negara Yang Pernah Bergabung Dengan Indonesia

Planet Uranus Ternyata Kebocoran Gas