Ilmuwan Merekam Gelembung Raksasa Mengapit Galaksi Bimasakti

Baru-baru ini Ilmuwan menemukan adanya energi di pusat galaksi Bima Sakti. Energi ini pun terlihat dalam panjang gelombang radio, sinar X dan gelembung misterius yang dinamakan gelembung fermi.
Gelembung fermi bola gas kembar yang mengapit galaksi Bima Sakti. Sinar kosmik ini muncul dari pusat galaksi, seperti dua sayap ngengat besar. Tepatnya satu di kedua sisi lubang hitam pusat galaksi.


Dari ujung ke ujung, gelembung tersebut berdiameter sekitar 50 ribu tahun cahaya. Namun hanya terlihat dalam cahaya sinar gamma berenergi tinggi.

Tidak ada yang benar-benar tahu dari mana keduanya berasal. Tetapi menurut penelitian yang diterbitkan di The Astrophysical Journal berpendapat bahwa gelembung fermi bersama dengan sinar X misterius dan struktur radio di sekitar pusat galaksi itu berkaitan dengan lubang hitam dan terbentuk sekitar enam juta tahun yang lalu.


jika pancaran itu cukup lebar dan cukup kuat,  pancaran itu bisa menciptakan gelombang kejut kembar yang meledak melalui gas panas di kedua sisi pusat galaksi. Gelombang kejut menekan dan memanaskan gas, struktur sinar-X berwujud jam pasir berbentuk.

Namun gelombang kejut itu berkembang ke ruang intergalaksi selama ribuan tahun cahaya di kedua arah, membentuk Gelembung Fermi. Tim menulis, seluruh proses akan berlangsung sekitar satu juta tahun.


Menurut para peneliti, hipotesis gelombang kejut menjelaskan beberapa fitur dari pusat galaksi, termasuk suhu yang sangat tinggi dari Gelembung Fermi. Hipotesis itu juga menjelaskan fakta bahwa tepi bawah gelembung tumpeng tindih sempurna dengan struktur sinar-X.

Jika kejadian serupa, gelombang kejut yang kurang kuat terjadi beberapa juta tahun kemudian, itu juga bisa menjelaskan struktur radio yang lebih kecil, berbentuk gelembung yang baru-baru ini diamati di pusat galaksi.

Sumber : Republika.com
Popular :

Menarik Di Ketahui :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalamanku Kuliah Di STT Terpadu Nurul Fikri

Mengenal Timor Leste, Negara Yang Pernah Bergabung Dengan Indonesia

Planet Uranus Ternyata Kebocoran Gas